Rabu, 31 Agustus 2016

AKTOR INDONESIA RAY SAHETAPY BERDISKUSI DENGAN TONAAS RINTO TAROREH UNTUK PEMBUATAN FILM SUKU MINAHASA


Diskusi Sejarah Minahasa Aktor Indonesia Ray Sahetapy Dengan Tonaas Rinto Taroreh  

   


      Aktor terbaik indonesia Ray Sahetapy berkunjung ke Sulawesi Utara berencana ingin membuat film tentang suku minahasa khususnya Desa Lotta, Kecamatan Pineleng, Minahasa, Sulawesi Utara.
    Pertemuan aktor Ray Sahetapy dengan salah satu tonaas minahasa Rinto Taroreh, sedang berdiskusi tentang sejarah minahasa, khususnya sejarah minahasa desa Lotta di era Kepala Walak Sahiri Parengkuan sebagai bahan pembuatan film nanti, salah satu peninggalan situs budaya di desa lotta adalah waruga yang merupakan situs megalitikum makam suku minahasa di jaman dulu.

        Sebagai tou minahasa kita harus bangga tentang rencana pembuatan film suku minahasa, sebagai anak suku minahasa kami mendukung selalu apa yang terbaik untuk tanah kami tanah suku minahasa, tentang rencana pebuatan film ini semoga apa yang di rencanakan berjalan dengan baik.

Pakatuan Wo Pakalawiren

I YAYAT U SANTI
 
i yayat u santi

Minggu, 28 Agustus 2016

BELAJAR MENULIS TULISAN MINAHASA/MALESUNG TUA





   





       Aksara Malesung Tua Minahasa



 



  Aksara tulisan tradisional masyarakat minahasa kuno(malesung) yang sudah tidak ada yang menggunakannya lagi. Bentuk alphabet Malesung atau aksara Watugirot ini hanya dipakai untuk menulis keputusan penting pemerintahan, keagamaan dan kemasyarakatan. Naskah ditulis pada batu/ watu menggunakan besi atau pahat batu/besi. Aksara Malesung kini hanya tersisa pada beberapa peninggalan Prasasti di antaranya prasasti Watu Pinawetengan, Watu Rerumeran, Watu Tiwa, kayu dan juga batu lainnya.
  Prasasti Pinawetengan ditemukan dari galian pada tahun 1888 di desa Pinawetengan (Tompaso), Minahasa, berdasarkan perhitungan silsilah. Prasasti ini menggunakan bahasa Malesung Kuno meskipun huruf-huruf yang digunakan hiroglif belum ada yang mengetahui secara jelas, hanya syair kuno dan penjelasan turun temurun yang dipegang dipercaya sebagai Prasasti Musyawarah Leluhur untuk Pengaturan sistem pemerintahan dan Pembagian wilayah.

  Prasasti ini berbeda dengan prasasti lainnya di nusantara yang menggunakan huruf Kawi yang masih terpelihara sampai sekarang bukti-buktinya, sehingga mudah dipelajari. Hurufnya sangat berbeda apabila dibandingkan dengan prasasrti dari Jawa pada semasanya. Huruf ini sudah tidak dikenal. Huruf-huruf pada Pinawetengan ditatah pada batu langsung, seperti di Jawa ditulis dengan huruf Pallawa, Kawi dan sebagainya, kemungkinan besar huruf di pinawetengan lebih tua dari huruf Kawi, Pallawa dan lainnya, karena masih berbentuk gambar (hieroglif) sama dengan huruf Mesir Kuno. Hieroglif adalah sistem tulisan formal yang digunakan masyarakat Mesir Kuno yang terdiri dari kombinasi elemen logograf dan alfabet. Melihat jenis huruf maka diperkirakan digunakan sebelum Masehi dan kemungkinan hilang atau mulai jarang digunakan sekitar abad 9. Prasasti Pinawetengan bisa saja lebih tua dari Prasasti Mulawarman dan Purnawarman (Saekitar Abad 2 Masehi – Abad 5 Masehi)Menurut para ahli Prasasti Pinawetengan adalah peninggalan Megalit jadi sebelum kebudayaan Hindu Budha masuk ke nusantara/indonesia (Hindu sekitar tahun 400 M). Ini peninggalan leluhur yang seharusnya menjadi kebanggaan bagi TOU MINAHASA dan menjadi tantangan bagi para pakar arkeologi dunia, hanya saja anggaran pemerintah belum secara khusus diarahkan untuk menjadi pusat riset Minahasa . Ini aksara dan Prasasti REPUBLIK TERTUA di DUNIA, deklarasi negara Demokrasi tertua di Asia mungkin juga di dunia.
   Isi prasasti ini mengenai pernyataan Perdamaian, Deklarasi Penggunaan Sistem Demokrasi dalam Pemerintahan negara Republik Kuno, Pembagian Wilayah, Kebebasan Hak Asasi, Otonomi dan Hak Merdeka Berdiri Sendiri.
  Bagi anda pencinta budaya minahasa, yang harus kita pertahankan dengan melestarikan penulisan aksara malesung/minahasa.
Karena ini suatu kebanggaan bagi TOU MINAHASA.


http://touminahasa1.blogspot.co.id/

Sabtu, 27 Agustus 2016


TIM KERJA HARI JADI & DEKLARASI PINAESAAN TONTEMBOAN (PITON)

Kepada Yth.:Pengurus atau Anggota ORMAS Budaya Minahasa

Tabea 
 
     Pinaesaan Tontemboan (PITON) mo rayakan Hari Jadi yang ka-1 taun. Tagate deng tu acara itu, torang lei mo beking acara besar yang mo kase satu kali deng PITON pe deklarasi.
 Neh, torang mo undang samua tu pengurus ato anggota Ormas Adat di Minhasa for mo datang pa torang pe acara. Depe acara torang beking sederhana, torang cuma mo sadia makanan deng minuman tradisional. Karena acara adat, kalu bole datang kamari deng pakeang adat. Deng kalu suka mo isi acara (kawasaran, kalelon/makaaruyen, puisi, manyanyi lagu daerah, dll), torang mo kase kesempatan.    
Torang rencana mo beking tu acara ini di
  • Hari/Tanggal: Minggu, 28 Agustus 2016
  • Tampa: Area situs Watu Pinawetengan, Kab. Minahasa
  • Jam: 10 pagi sampe klar.

A.N. Pengurus Walak Pinaesaan Tontemboan (PITON) 
Periode 2015-2017

Ukung TuaIwan Tondei Sual 
Torang baharap samua hadir, sambil batunggu pa samua-samua, torang mo bilang makapulu' sama'.
Pakatuan wo pakalowi'den cita imbaya.
 


tou minahasa bersatu

Pinaesaan Tontemboan PITON

Belajar Budaya Minahasa
-Pinaesaan Tontemboan / PiTon adalah organisasi yang bertujuan untuk mempererat persatuan antar Tou Tontemboan serta melestarikan adat dan budaya Minahasa.

Comments system

Disqus Shortname